Senin, 08 September 2014

Laporan Keuangan sesuai IFRS


Laporan Keuangan sesuai IFRS

Sejak tahun 2012 Indonesia sudah menyesuaikan diri secara penuh dengan IFRS. Cukup banyak perubahan dan penyesuaian yang dilakukan agar laporan keuangan memenuhi aturan IFRS. Berikut pelaporan keuangan yang memenuhi IFRS

Tujuan Khusus
Menyajikan laporan keuangan secara wajar dan sesuai dengan SAK yang terdiri dari :
1.       Laporan Posisi Keuangan
2.       Laporan L/R Komprehensif
3.       Laporan Perubahan Ekuitas
4.       Laporan Arus Kas
5.       Catatan atas Laporan Posisi Keuangan

Tujuan Umum
Menyediakan informasi  yang dapat dipercaya tentang :
1.       Sumberdaya ekonomi dan kewajiban suatu usaha bisnis
2.       Perubahan sumber daya bersih sebagai hasil aktivitas perusahaan.
3.       Informasi keuangan yg dapat digunakan untuk mengestimasi earning potensial perusahaan.
4.       Informasi lain yang dibutuhkan tentang perubahan sumber daya dan kewajiban.
5.       Informasi yg relevan dgn kebutuhan pemakai  

Tujuan Kualitatif
1.       Relevance
2.       Understandability
3.       Verifiability
4.       Neutrality
5.       Timeliness
6.       Comparability
7.       Completeness

Tujuan Menyediakan Informasi Sumber Daya dan Kewajiban 
1.       Mengevaluasi kekuatan dan kelemahan
2.       Menunjukan pendanaan dan investasi
3.       Mengevaluasi kemampuan perushaan memenuhi komitmen
4.       Menunjukan  basis sumber daya   untuk pertumbuhan
  
Tujuan Menyediakan Informasi Perubahan  Sumber Daya Bersih sebagai hasil perolehan profit
1. Menunjukan tingkat kembalian dividen harapan bagi investor.
2. Menunjukan kemampuan operasi untuk membayar kreditor, menyediakan pekerjaan bagi
    karyawan, membayar pajak, menyediakan dana untuk ekspansi.
3. Menyediakan informasi bagi manajemen untuk perencanaan  dan pengendalian
4. Menunjukan profabilitas jangka panjang.

Tujuan Dasar
1.   Tujuan dasar laporan keuangan adalah menyediakan informasi mengenai posisikeuangan, kinerja keuangan, dan arus kas entitas sebagai dasar pembuatan keputusan ekonomi.
2.   Laporan keuangan juga menunjukan pertanggungjawaban manajemen atas penggunaansumber daya yang dipercayakan kepadanya.

Tujuan laporan keuangan bagi Pemakai informasi
1.   Untuk melayani pemakai yang memiliki keterbatasan otoritas , kemampuan, sumber daya untuk memperoleh informasi dan pemakai  yang bergantung pada laporan keuanga sebagai sumber informasi utama tentang aktivitas perusahaan
2.   Menyediakan informasi yg berguna bagi investor dan kreditor untuk memprediksi, membandingkan , dan mengevaluasi jumlah, waktu  dan ketidak pastian yang terkait  dengan aliran kas potensial

Informasi yang dibutuhkan
1.   Menyediakan informasi untuk memprediksi,  membandingkan, dan mengevaluasi  kemampuan perusahaan memperoleh earning
2.   Menyediakan informasi yg berguna dalam menilai kemampuan manajemen untuk menggunakan sumber daya organisasi secara efektif guna mencapai tujuan utama perusahaan

Sifat informasi
Menyediakan informasi faktual dan penafsiran tentang transaksi dan kejadian lain yang berguna untuk memprediksi, membandingkan dan mengevaluasi earning power perusahaan. 

Laporan Keuangan
a.   Menyediakan laporan posisi keuangan yang berguna untuk memprediksi, membandingkan , dan mengevaluasi earning power perusahaan
b.   Menyediakan laporan earning periodik yang berguna untuk memprediksi, membandingkan , dan mengevaluasi earning power perusahaan
c.   Menyediakan laporan aktivitas keuangan yang berguna untuk memprediksi , membandingkan dan mengevaluasi earning power perusahaan 
d.   Menyediakan informasi yang berguna untuk proses prediksi

Tujuan laporan keuangan untuk pemerintah dan organisasi nirlaba
Adalah menyediakan informasi yang beguna untuk mengevaluasi kefektifan manajemen sumber daya dalam mencapai tujuan organisasi terutama bersifat nonmoneter.
Ukuran-ukuran kinerja seharusnya dinyatakan dalam bentuk tujuan-tujuan organisasi nir laba

Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan
Laporan keuangan menyajikan informasi mengenai entitas meliputi :
  1. Aset
  2. Liabilitas
  3. Ekuitas
  4. Pendapatan dan beban termasuk keuntungan dan kerugian
  5. Kontribusi dari dan distribusi kepada pemilik dalam kapsitasnya sebgai pemilik; dan
  6. Arus Kas.

Komponen Laporan Keuangan
  1. Laporan posisi keuangan (neraca) pd akhir periode
  2. Laporan laba rugi selama periode
  3. Laporan perubahan ekuitas selama periode
  4. Laporan arus kas selama periode
  5. Catatan atas laporan keuangan, berisi ringkasan kebijakan akuntansi penting dan informasi penjelasan lain.
  6. Laporan posisi keuangan pada awal periode komparatif yang disajikan ketika entitas menerapkan suatu kebijakan akuntansi secara retrospektif atau membuat penyajian kembali pos-pos laporan keuangan, atau ketika entitas mereklasifikasi pos-pos dalam laporan keuangannya.

Tanggungjawab atas laporan keuangan
Manajemen entitas bertanggungjawab atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan entitas
Karakteristik Umum
  1. Penyajian secara wajar dan kepatuhan terhadap SAK
  2. Dasar Akrual
  3. Materrialitas dan agregasi
  4. Saling hapus
  5. Frekuensi pelaporan
  6. Informasi komparatif
  7. Konsistensi penyajian.

Informasi yang disajikan dalam Laporan Posisi Keuangan
  1. Aset tetap
  2. Properti investasi
  3. Aset tak berwujud
  4. Aset keuangan
  5. Investasi dengan menggunakan metode ekuitas
  6. Persediaan
  7. Piutang dagang dan piutang lainnya.
  8. Kas dan setara kas
  9. Total aset yang diklasifikasikan sebagai aset yang dimiliki untuk dijual dan aset termasuk dalam kelompok lepasan yang diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual; aset tidak lancar yang dimiliki untuk dijual dan operasi yang dihentikan.
  10. Utang dagang dan terutang lain.
  11. Provisi
  12. Liabilitas keuangan
  13. Liabilitas dan aset untuk pajak kini; Pajak Penghasilan
  14. Liabilitas dan aset pajak tangguhan
  15. Liabilitas yang termasuk dalam kelompok lepasan yang diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual
  16. Kepentingan nonpengendali, disajikan sebagai bagian dari ekuitas
  17. Modal saham dan cadangan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk

Perbedaan aset lancar dan tidak lancar serta liabilitas jangka pendek dan jangka panjang
  • Entitas menyajikan aset lancar dan tidak lancar serta liabilitas jangka pendek dan jangka panjang sebagai klasifikasi yang terpisah dalam laporan posisi keuangan.
  • Jika penyajian berdasarkan likuiditas memberikan informasi yang lebih relevan dan dapat diandalkan, maka entitas menyajikan seluruh aset dan liabilitas berdasarkan urutan likuiditas.
Sejak tahun 2012 Indonesia sudah menyesuaikan diri secara penuh dengan IFRS. Cukup banyak perubahan dan penyesuaian yang dilakukan agar laporan keuangan memenuhi aturan IFRS. Berikut pelaporan keuangan yang memenuhi IFRS

Tujuan Khusus
Menyajikan laporan keuangan secara wajar dan sesuai dengan SAK yang terdiri dari :
1.       Laporan Posisi Keuangan
2.       Laporan L/R Komprehensif
3.       Laporan Perubahan Ekuitas
4.       Laporan Arus Kas
5.       Catatan atas Laporan Posisi Keuangan

Tujuan Umum
Menyediakan informasi  yang dapat dipercaya tentang :
1.       Sumberdaya ekonomi dan kewajiban suatu usaha bisnis
2.       Perubahan sumber daya bersih sebagai hasil aktivitas perusahaan.
3.       Informasi keuangan yg dapat digunakan untuk mengestimasi earning potensial perusahaan.
4.       Informasi lain yang dibutuhkan tentang perubahan sumber daya dan    kewajiban.
5.       Informasi yg relevan dgn kebutuhan pemakai  

Tujuan Kualitatif
1.       Relevance
2.       Understandability
3.       Verifiability
4.       Neutrality
5.       Timeliness
6.       Comparability
7.       Completeness

Tujuan Menyediakan Informasi Sumber Daya dan Kewajiban 
1.       Mengevaluasi kekuatan dan kelemahan
2.       Menunjukan pendanaan dan investasi
3.       Mengevaluasi kemampuan perushaan memenuhi komitmen
4.       Menunjukan  basis sumber daya   untuk pertumbuhan


Tujuan Menyediakan Informasi Perubahan  Sumber Daya Bersih sebagai hasil perolehan profit
1.  Menunjukan tingkat kembalian dividen harapan bagi investor.
2.  Menunjukan kemampuan operasi untuk membayar kreditor, menyediakan pekerjaan bagi
     karyawan, membayar pajak, menyediakan dana untuk ekspansi.
3.  Menyediakan informasi bagi manajemen untuk perencanaan  dan pengendalian
4.  Menunjukan profabilitas jangka panjang.

Tujuan Dasar
1.   Tujuan dasar laporan keuangan adalah menyediakan informasi mengenai posisikeuangan, kinerja keuangan, dan arus kas entitas sebagai dasar pembuatan keputusan ekonomi.
2.   Laporan keuangan juga menunjukan pertanggungjawaban manajemen atas penggunaansumber daya yang dipercayakan kepadanya.

Tujuan laporan keuangan bagi Pemakai informasi
1.   Untuk melayani pemakai yang memiliki keterbatasan otoritas , kemampuan, sumber daya untuk memperoleh informasi dan pemakai  yang bergantung pada laporan keuanga sebagai sumber informasi utama tentang aktivitas perusahaan
2.   Menyediakan informasi yg berguna bagi investor dan kreditor untuk memprediksi, membandingkan , dan mengevaluasi jumlah, waktu  dan ketidak pastian yang terkait  dengan aliran kas potensial

Informasi yang dibutuhkan
1.   Menyediakan informasi untuk memprediksi,  membandingkan, dan mengevaluasi  kemampuan perusahaan memperoleh earning
2.   Menyediakan informasi yg berguna dalam menilai kemampuan manajemen untuk menggunakan sumber daya organisasi secara efektif guna mencapai tujuan utama perusahaan

Sifat informasi
Menyediakan informasi faktual dan penafsiran tentang transaksi dan kejadian lain yang berguna untuk memprediksi, membandingkan dan mengevaluasi earning power perusahaan. 

Laporan Keuangan
a.   Menyediakan laporan posisi keuangan yang berguna untuk memprediksi, membandingkan , dan mengevaluasi earning power perusahaan
b.   Menyediakan laporan earning periodik yang berguna untuk memprediksi, membandingkan , dan mengevaluasi earning power perusahaan
c.   Menyediakan laporan aktivitas keuangan yang berguna untuk memprediksi , membandingkan dan mengevaluasi earning power perusahaan 
d.    Menyediakan informasi yang berguna untuk proses prediksi


Tujuan laporan keuangan untuk pemerintah dan organisasi nirlaba
Adalah menyediakan informasi yang beguna untuk mengevaluasi kefektifan manajemen sumber daya dalam mencapai tujuan organisasi terutama bersifat nonmoneter. Ukuran-ukuran kinerja seharusnya dinyatakan dalam bentuk tujuan-tujuan organisasi nir laba
Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan
Laporan keuangan menyajikan informasi mengenai entitas meliputi :
  1. Aset
  2. Liabilitas
  3. Ekuitas
  4. Pendapatan dan beban termasuk keuntungan dan kerugian
  5. Kontribusi dari dan distribusi kepada pemilik dalam kapsitasnya sebgai pemilik; dan
  6. Arus Kas.

Komponen Laporan Keuangan
  1. Laporan posisi keuangan (neraca) pd akhir periode
  2. Laporan laba rugi selama periode
  3. Laporan perubahan ekuitas selama periode
  4. Laporan arus kas selama periode
  5. Catatan atas laporan keuangan, berisi ringkasan kebijakan akuntansi penting dan informasi penjelasan lain.
  6. Laporan posisi keuangan pada awal periode komparatif yang disajikan ketika entitas menerapkan suatu kebijakan akuntansi secara retrospektif atau membuat penyajian kembali pos-pos laporan keuangan, atau ketika entitas mereklasifikasi pos-pos dalam laporan keuangannya.

Tanggungjawab atas laporan keuangan
Manajemen entitas bertanggungjawab atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan entitas
Karakteristik Umum
  1. Penyajian secara wajar dan kepatuhan terhadap SAK
  2. Dasar Akrual
  3. Materrialitas dan agregasi
  4. Saling hapus
  5. Frekuensi pelaporan
  6. Informasi komparatif
  7. Konsistensi penyajian.

Informasi yang disajikan dalam Laporan Posisi Keuangan
  1. Aset tetap
  2. Properti investasi
  3. Aset tak berwujud
  4. Aset keuangan
  5. Investasi dengan menggunakan metode ekuitas
  6. Persediaan
  7. Piutang dagang dan piutang lainnya.
  8. Kas dan setara kas
  9. Total aset yang diklasifikasikan sebagai aset yang dimiliki untuk dijual dan aset termasuk dalam kelompok lepasan yang diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual; aset tidak lancar yang dimiliki untuk dijual dan operasi yang dihentikan.
  10. Utang dagang dan terutang lain.
  11. Provisi
  12. Liabilitas keuangan
  13. Liabilitas dan aset untuk pajak kini; Pajak Penghasilan
  14. Liabilitas dan aset pajak tangguhan
  15. Liabilitas yang termasuk dalam kelompok lepasan yang diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual
  16. Kepentingan nonpengendali, disajikan sebagai bagian dari ekuitas
  17. Modal saham dan cadangan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk

Perbedaan aset lancar dan tidak lancar serta liabilitas jangka pendek dan jangka panjang
  • Entitas menyajikan aset lancar dan tidak lancar serta liabilitas jangka pendek dan jangka panjang sebagai klasifikasi yang terpisah dalam laporan posisi keuangan.
  • Jika penyajian berdasarkan likuiditas memberikan informasi yang lebih relevan dan dapat diandalkan, maka entitas menyajikan seluruh aset dan liabilitas berdasarkan urutan likuiditas.

Aset Lancar
Aset sebagai aset lancar jika :
  • Entitas memperkirakan akan merealisikan aset, atau bermaksud untuk menjual atau menggunakannya, dalam siklus operasi normal
  • Entitas memiliki aset untuk tujuan diperdagngkan
  • Entitas memperkirakan akan merealisasi aset dalam jangka waktu dua belas bulan setelah periode pelaporan.
  • Kas atau setara kas, kecuali aset tersebut dibatasi pertukaran atau penggunaannya untuk menyelesaikan liabilitas sekurang-kurangnya dua belas bulan setelah periode pelaporan.
Entitas mengklasifikasikan aset yang tidak termasuk  kategori tersebut sebagai aset tidak lancar.

Liabilitas Jangka Pendek
  • Liabilitas diklasifikasikan sebagai liabilitas lancar jika :
  • Entitas memperkirakan akan menyelesaikan liabilitas tersebut dalam siklus operasi normal.
  • Entitas memiliki liabilitas tersebut untuk tujuan diperdagangkan
  • Liabilitas tersebut jatuh tempo untuk diselesaikan dalam jangka waktu dua belas bulan
  • Entitas tidak memiliki hak tanpa syarat untuk menunda penyelesaian liabilitas selama sekurang-kurannya dua belas bulan
Entitas mengklasifikasi liabilitas  yang tidak termasuk  pada kategori tsb sebagai liabilitas jangka panjang

Laporan Laba Rugi Komprehensif
Entitas menyajikan seluruh pos pendapatan dan beban yang diakui dalam satu periode dalam bentuk :
(a)   Dalam satu laporan laba rugi komprehensif atau
(b)   Dalam bentuk dua laporan :
       b.1 laporan yang menunjukan komponen laba rugi
            (laporan laba rugi terpisah) dan
       b.2 laporan yang dimulai dengan laba rugi dan
             menunjukan komponen pendapatan
             komprehensif lain.
      
Alokasi Laba Rugi dalam Laporan L/R Komprehensif
a). Laba rugi periode berjalan yg dpt didistribusikan kpd
      a.1 Kepentingan non pengendali dan
      a.2 Pemilik entitas induk
b). Total laba rugi komprehensif periode berjalan yg dpt
      didistribusikan kpd
      a.1 kepentingan nonpengendali
      a.2 pemilik entitas induk

Laba rugi selama periode
  • Entitas mengakui seluruh pos-pos penghasilan dan beban pada suatu periode dalam laba rugi kecuali suatu PSAK mnsyaratkan atau memperkenankan lain.
  • Entitas tdk diperkenankan menyajikan pos-pos pengahasilan dan beban sebagai pos luar biasa dalam laporan laba rugi komprehensif, laporan laba rugi terpisah, atau catatan atas laporan keuangan.  
Teknik penyajian dalam Laporan Laba Rugi
Ketika pos-pos pendapatan atau beban adalah material, maka entitas mengungkapkan sifat dan jumlahnya secara terpisah.
Entitas menyajikan analisis beban yang diakui dalam laba rugi dengan menggunakan klasifikasi berdasarkan sifat atau fungsinya dalam entitas, mana yg dapat menydiakan informasi yg andal dan lebih relevan.

Perbandingan Metode Sifat Beban dan Metode Fungsi Beban
  • Metode fungsi beban dapat memberikan informasi yang lebih relevan kepada pengguna laporan keuangan dibandingkan dengan metode klasifikasi beban berdasarkan sifat, namun pengalokasian biaya berdasarkan fungsi mungkin membutuhkan pengalokasian secara arbiter dan pertimbangan yang matang.
  • Metode sifat beban mudah diterapkan karena tidak memerlukan adanya alokasi beban menurut klasifikasi fungsional.  
Laporan Perubahan Ekuitas
Menunjukan :
a). Total laba rugi komprehensif selama suatu periode, yg menunjukan secara terpisah total jumlah yg dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dan kepada kepentingan nonpengendali.
b). Untuk setiap komponen ekuitas, pengaruh penerapan retrospektif atau penyajian kembali secara retrospektif yang diakui dengan PSAK 25.
c). Untuk setiap komponen ekuitas, rekonsiliasi antara jumlah tercatat pada awal dan akhir periode, secara terpisah mengungkapkan masing-masing perubahan yg timbul dari :
    c.1 laba rugi
    c.2 masing-masing pos pendapatan
          komprehensif laidan
    c.3 transaksi dengan pemilik dalam kapasitasnya sebagai pemilik, yg menunjukan secara terpisah kontribusi dari pemilik dan distribusi kepada pemilik dan perubahan hak kepemilikan pada entitas anak yg tdk menyebabkan hilangnya pengendalian. 

Penerapan retrospektif
  • Kebijakan akuntansi adalah prinsip, dasar, konvensi, peraturan, dan praktik tertentu yg diterapkan entitas dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan
  • Penerapan retrospektif adalah penerapan kebijakan akuntansi baru untuk transaksi, peristiwa, dan kondisi lain seolah-olah kebijakan tersebut telah diterapkan.
  • Penyajian kembali restrospektif adalah koreksi pengakuan, pengukuran, dan pengungkapan jumlah unsur-unsur laporan keuangan seolah-olah kesalahan periode lalu tidak pernah terjadi.
Penyesuaian Reklasifikasi
Adalah jumlah yang direklasifikasi ke laba rugi periode berjalan yang sebelumnya diakui dalam pendapatan komprehensif lain pada periode berjalan atau periode sebelumnya.

Lindung Nilai (hedging)
  • Kurs saat ini Rp 9.000/$, Importir Indonesia membutuhkan dolar AS tiga bulan mendatang. Posisi butuh ini disebut posisi short dolar AS atau disebut juga posisi jual dolar.
  • Posisi importir yang dihadapi tersebut sering disebut posisi spot, atau posisi kasnya.
  • Jika tiga bulan mendatang kurs rupiah menguat menjadi Rp 8.000/$, jadi untuk membeli $1 harus menyediakan Rp 8.000. Importir tsb bisa menghemat Rp 1.000 dibandingkan dgn kurs saat ini 
  • Sebaliknya jika kurs rupiah melemah menjadi Rp 10.000/$. Artinya importir tsb harus menyediakan uang Rp 10.000 untuk membeli satu dolar, ini menunujukan importir tsb menderita rugi karena harus menyediakan uang Rp 1.000 lebih banyak dari kurs saat ini.
  • Untuk menghindari risiko kurs ini dilakukan lindung nilai dengan melakukan kontrak forward, posisi ini disebut posisi nforward yang dinamakan juga sebagai posisi beli (buy) dolar forward atau long dolar forward. 
  • Posisi beli (buy) dolar forward atau long dolar forward berarti perusahaan melakukan perjanjian untuk membeli dolar dengan kurs yang ditetapkan sekarang dengan penyerahan tiga bulan mendatang, misal kurs tersebut Rp 9.000/$ jika tiga bulan mendatang kurs rupiah menguat menjadi Rp 8.000/$, perusahaan rugi Rp 1.000 karena sdh terlanjur prush telah sepakat membeli $1 seharga Rp 9.000. sebaliknya bila kurs melemah Rp 10.000/$ perusahaan memperoleh keuntungan, karena membayar $1 dengan rupiah yg lebih sedikit.   
Sumber : http://magisterakutansi.blogspot.com/2013/02/laporan-keuangan-sesuai-ifrs_6777.html

 Contoh Laporan Keuangan