Kelas : 4EB04
Kelompok : 8
Nama Anggota Kelompok :
- Anton Harto K (20210942)
- Muhammad Safiq (24210815)
- Anton Harto K (20210942)
- Muhammad Safiq (24210815)
- Rudi Syaefudin (26210267)
- Satrio Budi P (26210411)
- Wahyu Pribadi (28210434)
http://www.idx.co.id/Portals/0/StaticData/ListedCompanies/Corporate_Actions/New_Info_JSX/Jenis_Informasi/01_Laporan_Keuangan/02_Soft_Copy_Laporan_Keuangan/Laporan%20Keuangan%20Tahun%202012/Audit/TAFS/TAFS%20audited%202012%20dated%2020%20feb2013%20Final.pdf
Berikut ini adalah analisis dan perhitungannya
Rasio
Likuiditas
Adalah
menunjukkan kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi
kewajiban keuangannya yang harus segera dipenuhi,
atau kemampuan perusahaan untuk memenuhi
kewajiban keuangan pada saat ditagih (S. Munawir, 1995 hal 31).
Rasio likuiditas
terdiri dari :
- Current Ratio
Merupakan
Rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar
kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan aktiva lancar yang dimiliki.
Rumus
:
Current
ratio = (Aktiva Lancar / hutang lancar)
Pada tahun
2012, CR = (11.227.733 / 7.680.466)
= 1,461
(1,5)
Kesimpulan: setiap Rp.1
utang lancer dijamin oleh 1,5 harta lancar atau perbandingannya antara aktiva
lancar dengan hutang lancar adalah 1,5 : 1.
Ratio
Solvabilitias
Rasio ini
disebut juga Ratio leverage yaitu mengukur perbandingan dana yang disediakan
oleh pemiliknya dengan dana yang dipinjam dari kreditur perusahaan tersebut.
Rasio ini dimaksudkan untuk mengukur sampai seberapa jauh aktiva perusahaan
dibiayai oleh hutang rasio ini menunjukkan indikasi tingkat keamanan dari para
pemberi pinjaman (Bank). Suatu perusahaan yang solvable belum tentu
likuid dan sebaliknya sebuah perusahaan yang insolvable belum tentu likuid.
- Total debt to equity ratio (Rasio hutang terhadap Equitas)
Merupakan
Perbandingan antara hutang – hutang dan ekuitas dalam pendanaan perusahaan dan
menunjukkan kemampuan modal sendiri, perusahaan untuk memenuhi seluruh
kewajibanya .
Rumus:
Total Debt
to Equity Ratio = (Total Hutang / Ekuitas Pemegang Saham) x 100%
pada tahun
2012, = (10.106.121 / 1.358.157) x 100%
= 744,1 =
100%
Kesimpulan: perusahaan
dibiayai oleh utang 100% untuk tahun 2012 menunjukan kreditor menyediakan
Rp.100,- untuk setiap Rp.100
- Total debt to asset ratio (Rasio Hutang terhadap Harta)
Rasio ini
merupakan perbandingan antara hutang lancar dan hutang jangka panjang dan
jumlah seluruh aktiva diketahui. Rasio ini menunjukkan berapa bagian dari
keseluruhan aktiva yang dibelanjai oleh hutang.
Rumus:
Total
Debt to Asset Ratio = (Total Hutang / Total aktiva) x 100%
Pada tahun
2012, = (10.106.121 / 11.464.278) x 100%
= 88,2 = 88%
Kesimpulan: pendanaan
perusahaan dibiayai dengan utang untuk tahun 2012 artinya bahwa setiap Rp.100,-
pendanaan perusahaan Rp.88,- dibiayai dengan utang dan Rp.12 disediakan oleh
pemegang saham.
Ratio
Rentabilitas
Rasio ini
disebut juga sebagai Ratio Profitabilitas yaitu rasio yang digunakan untuk
mengukur kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba atau keuntungan,
profitabilitas suatu perusahaan mewujudkan perbandingan antara laba dengan
aktiva atau modal yang menghasilkan laba tersebut. Yang termasuk dalam ratio
ini adalah :
- Return of Asset
adalah salah
satu bentuk dari rasio profitabilitas untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan laba dengan menggunakan total aktiva yang ada dan setelah
biaya-biaya modal (biaya yang digunakan mendanai aktiva) dikeluarkan dari
analisis.
RUMUS:
ROA = (Laba
bersih setelah pajak / total aktiva) x 100%
Pada tahun
2012, = (243.378 / 11.464.278) x 100%
= 2%
Kesimpulan: laba bersih
yang diperoleh dari operasi perusahaan dengan jumlah aktiva yang digunakan
untuk menghasilkan keuntungan adalah sebesar 2%
- Return of Equity
Adalah
Tingkat pengembalian yang dihasilkan oleh perusahaan untuk setiap satuan mata
uang yang menjadi modal perusahaan. Dalam pengertian ini, seberapa besar
perusahaan memberikan imbal hasil tiap tahunnya per satu mata uang yang
diinvestasikan investor ke perusahaan tersebut.
RUMUS:
ROE = (Laba
Bersih Setelah Pajak / Total Modal Pemegang Saham) x 100%
Pada tahun
2012, = (243.378 / 1.358.157) x 100%
= 0,1792
= 18%
Kesimpulan: laba bersih
yang diperoleh dari operasi perusahaan dengan jumlah modal yang digunakan
untuk menghasilkan keuntungan adalah sebesar 18%.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar