Rabu, 28 November 2012

Ketika BBM Subsidi Dibatasi Max Rp. 100.000


Hari ini saat mengisi BBM Bersubsidi jenis Premium di SPBU yang terletak di Rest Area Karangtengah Tol Jakarta Tangerang arah Jakarta, terlihat tulisan Pembatasan BBM Bersubsidi Maximal Rp. 100.000,-.
Melihat tulisan itu tersentak juga karena biasa mengisi Premium Rp. 120.000 ribu skali isi, akhirnya hanya isi Rp. 50.000,-, tau diri aja deh karena dengan adanya pembatasan tersebut artinya kondisi real BBM bersubsidi memang sudah pada tahap yang harus dihemat.
Memang menaikan BBM bagi pemerintah merupakan pilihan yang sulit, karena masyarakat Indonesia sudah cukup lama menikmati BBM bersubsidi sehingga jika dicabut pastinya akan memicu gejolak di masyarakat.
Namun demikian jika memang 70&#x p;enikmat BBM bersubsidi adalah kalangan mampu sudah saatnya Pemerintah harus berani mengambil keputusan menaikan BBM bersubsidi.
Subsidi BBM bersubsidi sudah saatnya dialihkan untuk subsidi langsung yang dapat dirasakan oleh masyarakat banyak seperti pembangunan infrastruktur yang dapat mendukung pertumbuhan ekonomi dan juga pembangunan transportasi massal.
Jika subsidi yang jumlahnya Trilliuan rupiah itu dialokasikan untuk pembangunan infrastruktur dan subsidi langsung yang dapat dirasakan oleh masyarakat banyak tentunya seluruh masyarakat Indonesia akan mendukungnya.
Kembalikan esensi subsidi yang diberikan pada masyarakat yang lemah dan subsidi diarahkan untuk subsidi yang tepat sasaran yaitu untuk kesejahteraan rakyat Indonesia secara menyeluruh bukan untuk segelitir orang dan ironisnya subsidi tersebut dinikmati oleh 70 &#x o;rang-orang mampu.
Kesimpulannya pemerintah sudah membatasi pembelian BBM bersubsidi dan mungkin untuk masyarakat khususnya kalangan mampu sudah saatnya menumbuhkan jiwa berhemat untuk mengkonsumsi BBM bersubsidi agar kedepan subsidi yang diberikan dapat tepat sasaran, semoga
Lalu timbul pertanyaan Kapankah paradigma BBM bersubsidi itu dialokasikan untuk diarahkan kepada Subsidi yang tepat sasaran dan manfaatnya dapat dirasakan langsung oleh masyarakat Indonesia?
Jawabnya pastinya
1. Sampai pemerintah bersama legislatif memiliki keberanian untuk menaikan BBM bersubsidi.
2. Tumbuhnya semangat nasionalisme masyarakat Indonesia sehingga tumbuh kesadaran masyarakat untuk berhemat dan mengurangi konsumsi penggunaan BBM bersubsidi sehingga dana penghematannya dapat dipergunakan untuk kesejahteraan rakyat secara keseluruhan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar