Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) kecewa atas partisipasi BUMN di pasar modal yang makin minim, khususnya pada penawaran umum perdana saham (IPO). Tahun ini saja, hanya satu BUMN yang siap listing. Yaitu PT Waskita Karya.
Hal ini disampaikan Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal merangkap Anggota Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Nurhaida di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Rabu (28/11/2012).
"Partisipasi emiten BUMN sangat minim. Saya prihatin," katanya.
Sejak dulu otoritas pasar modal memang terus mendorong perusahaan negara menjadi emiten. Pasalnya BUMN tergolong memiliki kinerja baik, dan saham-saham perusahaan plat merah juga diminati investor.
"Tahun ini paling cuma Waskita. Tidak lagi," paparnya. Memang per tahun BUMN yang berpartisipasi dalam IPO cenderung minim, sekitar 2-3 perusahaan.
Untuk itu Nurhaida meminta agar Kementerian BUMN, melalui Dahlan Iskan dapat mendorong lebih banyak perusahaan plat merah listing di Bursa.
"Perlu kerja sama. Termasuk mendorong perusahaan besar IPO, selama ini mereka dapat modal dari bank. Setidaknya berimbang, tidak hanya pinjaman," paparnya.
Seperti diketahui PT Waskita Karya (Persero) melakukan penawaran umum saham perdana alias initial public offering (IPO). Dengan penawaran saham sebanyak 3.082.315.000 lembar, total IPO akan didapat sekitar Rp 986,96 miliar- Rp 1,24 triliun.
Saham yang ditawarkan setara dengan 32% dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Ini sudah termasuk 192.645.000 lembar saham baru, atau 2% dari modal ditempatkan untuk Employee Stock Allocation (ESA). Juga dana MESOP, sekitar 288.967.000 saham baru. Nilai nominal ditetapkan Rp 100 per lembar.
Dana IPO sekitar 60% atau sekitar Rp 672 miliar sebagai suntikan modal kerja secara permanen. Dengan modal segar ini, rasio leverage perseroan akan lebih sehat. Sedangkan sisanya, 40% sebagai pengembangan usaha perseroan.
Bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi yaitu PT Bahana Securities, PT Danareksa Sekuritas, dan PT Mandiri Sekuritas.
Sumber : http://finance.detik.com/read/2012/11/28/130048/2103771/6/ojk-kecewa-minimnya-bumn-masuk-pasar-modal?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar